Strategi Bisnis Sandal Jepit "Supriyadi" Menembus Mancanegara

Sebuah Inspirasi Bisnis. Bisnis Sandal Jepit Hingga Mancangera.

Strategi Bisnis Sandal Jepit


Saat ini fungsi sandal jepit tak hanya sebatas alas kaki semata.
Sandal Jepit kini merupakan salah satu item fashion bagi pemakainya. Kesan santai, kasual, dan nyaman yang melekat pada sandal jepit membuat jenis alas kaki yang satu ini banyak digemari orang.

Nah, fenomena itupun dilirik oleh Supriyadi, dalam menekuni bisnis sandal jepit dengan label Tom's Collections.

"Ciri khas sandal produksi Supriyadi adalah sandal nama. Jadi konsumen bisa langsung memesan sesuai dengan nama yang diinginkan menurut selera. Supriyadi sudah hampir 18 tahun menekuni usaha rumahan dengan memproduksi sandal jepit nama di Kawasan Jalan M. Saidi no. 28 C, Kelurahan Petukangan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Supriyadi termasuk salah satu pemain awal (sandal nama), dengan ketekunan dan kreasinya sampai saat ini usaha rumahan yang di kelolanya masih bisa tetap bertahan. 

Yang menjadi latar belakang Supriyadi terjun menggeluti bisnis sandal jepit ini adalah berawal pada saat terjadinya krisis moneter (krismon) pada tahun 1998 yang mengakibatkan dia di PHK dari perusahaan tempatnya bekerja. Supriadi hanyalah seorang tamatan SMEA di Jakarta Selatan dan bekerja di salah satu Restoran waralaba siap saji.

Awalnya Supriyadi  ikut pamannya terlebih dahulu buat usaha ini. Sambil belajar, akhirnya Supriyadi yang mengelola usaha ini bersama pamannya, dan pamannya hanya tinggal mengontrol dan hasil keuntungan yang di dapatkan dari usaha sandal jepit ini di bagi bersama pamannya. Adapun kisaran harga dari Sandal Jepit produksi Supriyadi ini antara Rp. 40.000 s/d Rp. 60.000,- (sesuai dengan ukuran).

Pemasaran Sampai Ke Luar Negeri

Saat ini pasar sandal kreasi Tom's Collection tak hanya di lirik pasar lokal, tapi juga merambah sampai ke Mancanegara. Sandal produksi Supriyadi sudah sampai memasuki Pasar Jepang, Belanda, Perancis hingga Amerika Serikat. Yang mana Produk sandalnya di beri logo sesuai dengan pesanan.
Salah satu strategi bisnis Supriyadi bisa membidik pasar mancanegara, awalnya dia kerap mengikuti pameran-pameran yang digelar ekspatriat.
Waktu itu Supriyadi ikut di JIS (Jakarta Internasional School). Pusat-pusat kebudayaan. Pokoknya ada kegiatan yang dibuat ekspatriat Supriyadi selalu mencoba ikut dengan buka stan dan sebar kartu nama
. Berawal dari situlah Usaha Supriyadi Mulai dikenal dengan "Sandal Nama".
Mengenai Omzet penjualan Sandal produksi Supriyadi berkisar antara 50 jutaan. Dalam sehari, dengan dibantu oleh tiga orang karyawannya dia mampu memproduksi 40 - 50 pasang sandal. Jika mendapat orderan yang besar makan Supriyadi memakai tenaga tambahan dari luar.

Pengembangan Produk


Sebagai salah satu pengembangan usahanya, Supriyadi juga memproduksi papan renang. Papan renang berbahan sama seperti sandal, yakni dari spaneva (busa) dengan Harga Rp. 120.000. "sama Seperti sandal di kasih nama juga atau gambar-gambar lucu yang biasanya anak-anak suka untuk belajar berenang." demikian Supriyadi menuturkan.

Prinsi Jujur dan Layanan Terbaik Untuk Konsumen

Dari perjalanan menggeluti usaha sandal Jepit dengan label Tom's Collection, Supriyadi mengaku ada beberapa pembelajaran diri yang bisa di petik, dan bermanfaat bagi orang lain. Supriyadi mengatakan bahwa kejujuran menjadi salah satu kunci utama agar sukses dalam berbisnis.
"Apalagi jika kita bekerja dengan orang lain. Bukannya menggurui kata Supriyadi. Awalnya Supriyadi kerja sama orang walaupun dengan paman sendiri. Dari kepercayaan itu akhirnya Supriyadi di percaya mengelola usaha ini. 
Selain itu menurut Supriyadi, selalu menjadikan konsumen sebagai raja. Artinya, walaupun pesanan skala kecil tetap dilayani dengan baik. (Simak Tips-tips Penjualan).  Prinsip utama yang di pegang Supriyadi yang menjadi konsumennya tetap setia adalah Selalu Menjaga Kualitas dan Pelayannya.

Demikian Sebuah Inspirasi dari Pengusaha Rumahan yang bisa sukses menjual produk Sandal Jepit sampai ke Luar Negeri. Semoga bagi anda yang bergelut dibidang usaha rumahan bisa melakoni langkah dan prinsip-prinsip dari Supriyadi.


Komentar